DISIPLIN ROHANI

disiplin rohani
Sering kita menyanyikan lagu KU MAU SEPERTIMU YESUS pada bagian reffnya berbunyi, "ku mau s'pertiMu Yesus, disempurnakan slalu". Lirik lagu yang bagus, namun kita tidak tahu atau mengabaikan bagaimana caranya untuk menjadi seperti Yesus yang disempurnakan. Untuk menjadi seperti Yesus yang disempurnakan, maka setiap orang yang percaya pada Yesus harus memiliki disiplin rohani. Dengan berdisiplin rohani maka, kita akan semakin dekat, semakin berelasi dan semakin serupa dengan Yesus. Jika menyelidiki Alkitab, maka akan menemukan di sana bagaimana Yesus mendisiplin diriNya. Maka kitapun yang ingin seperti Yesus, perlu untuk berdisiplin rohani seperti Yesus sang teladan kita. Dalam buku yang saya baca berjudul DISIPLIN ROHANI 10 PILAR PENOPANG KEHIDUPAN KRISTEN oleh Donald S. Whitney. Disiplin rohani terkadang melelahkan karena melakukan disiplin tanpa arah. Donald S. Whitney memberikan contoh seorang anak bernama Kevin yang berumur enam tahun. Kedua orangtuanya mendaftarkan dia les gitar. setiap siang setelah pulang dari sekolah, dia duduk di ruang tamu -- ogah-ogahan "menggenjreng" gitarnya, namun matanya terpaku pada teman-temannya yang sedang main bola basket di taman, di seberang jalan. itu namanya disiplin tanpa arah dan ini benar-benar menjemukan.
Sekarang bayangkan lagi: Kevin didatangi seorang malaikat pada saat ia sedang berlatih main gitar. Dalam sebuah penglihatan, dia dibawa ke Carnegie Hall untuk menyaksikan pertujukan konser seorang gitaris. Biasanya Kevin tidak menyukai musik klasik, tetapi kali ini dia terpana dengan apa yang dilihat dan dan di dengarnya. Jari-jemari gitaris itu menari-nari dengan lincahnya, lagi gesit, di atas senar-senar. Kevin berpikir tentang dirinya, jari-jemarinya teramat kaku -- tidak dapat bergerak dengan luwes seperti itu di atas senar-senar. Gitaris tersebut dengan mahir memadukan nada-nada menjadi kesatuan yang harmonis, semarak, nyaring, lagi jernih bunyinya. Seketika itu juga Kevin teringat, betapa sumbangnya nada-nada yang teralun keluar dari gitarnya. 
Kevin masih terpana, disedengkannya telinganya kesatu arah sementara dia mendengar dengan penuh perhatian. Dia betul-betul menikmati musik itu dan terbuai dibuatnya. Dia tidak pernah membayangkan ada orang yang dapat main gitar sehebat itu.
"Bagaimana pendapatmu tentang gitaris itu? tanya malaikat. Bocah berumur empat tahun itu menjawab, "hebat". 
Penglihatan tersebut lalu lenyap, tetapi malaikat itu masih berdiri di depan Kevin, di ruang tamu. 
"Kevin" kata malaikat itu, gitaris yang kamu katakan hebat, itu adalah kamu dalam beberapa tahun lagi. Sambil menunjuk ke arah gitar, malaikat itu berkata dengan tegas "Tapi kau harus berlatih". 
Tiba-tiba malaikat itu menghilang dan Kevin seorang diri lagi dengan gitarnya. 
Menurut anda, sekarang sikap Kevin waktu berlatih main gitar akan berubah atau tidak? Dia sekarang memiliki tujuan yang memacunya ke masa depan. Tentu saja Kevin harus berusaha, tetapi usahanya tidak lagi dapat dikatakan menjemukan. 
Banyak orang Kristen yang telah mengalami kejenuan yang sama dengan Kevin ketika melakukan disiplin rohani tanpa arah. Oleh karena itu kita harus mengetahui dan mengerti kelak kita ini akan menjadi seperti apa. Roma 8:29a, BIS, berkata "Mereka yang telah dipilih oleh Allah, telah juga ditentukan dari semula untuk menjadi serupa dengan anakNya, yaitu Yesus Kristus". Jadi rencana Allah adalah semua orang Kristen atau yang percaya pada Yesus menjadi seperti Yesus. Kita akan diubah pada waktu Kristus Yesus datang lihat 1 Yohanes 3:2b. 
Jadi sekrang pertanyaannya bagaimana kita dapat menjadi seperti Yesus? Jawabannya di dalam 1 Timotius 4:7b, yaitu: "Latihlah dirimu beribadah" dalam buku DISIPLIN ROHANI 10 PILAR PENOPANG KEHIDUPAN KRISTEN menyebutnya dengan disiplin rohani.                
  1. Berdisiplin untuk bergaul akrab dengan firman Tuhan
  2. Berdisiplin untuk Berdoa
  3. Berdisiplin untuk Beribadah
  4. Berdisiplin untuk Memberitakan Injil 
  5. Berdisiplin untuk Melayani 
  6. Berdisiplin untuk Menggunakan Waktu
  7. Berdisiplin untuk Menggunakan Uang
  8. Berdisiplin untuk Berpuasa 
  9. Berdisiplin untuk Bersaat Teduh 
  10. Berdisiplin untuk Buku Harian
Disiplin Rohani tersebut tidak lepas dari kemauan untuk terus belajar dan semangat pantang menyerah dalam berdisiplin. 
Jadi untuk bertumbuh menjadi seperti Yesus atau orang yang dewasa secara rohani yang memiliki kepribadian yang menancarkan sifat-sifat Yesus, bergantung pada seberapa setia kita menerapkan disiplin rohani dalam kehidupan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar