PANGGILAN UNTUK MENGATAKAN KEBENARAN

panggilan untuk mengatakan kebenaran
     II raja-raja 1.

Elia adalah nabi Tuhan, orang yang selalu mendengarkan perintah Tuhan dan memberitakan perintah itu kepada orang yang harus menerimanya. Dalam kisah ini, Elia diminta Tuhan untuk memberitakan tentang kematian raja Ahazia kepada utusan raja Ahazia. Eliapun melakukan itu, karena itu adalah perintah Tuhan. Elia tidak menunda atau merasa takut untuk menyampaikan tentang hukuman kepada raja Ahazia. Hari-hari ini banyak orang tidak bisa menyampaikan kebenaran. Menyampaikan pesan Tuhan kepada pemimpin-pemimpin karena merasa takut akan kehilangan posisinya dalam pekerjaan. Ada juga yang mengungkapkan kita adalah orang timur yang kental akan budaya timur, salah satunya adalah budaya sungkan. Kita perlu ingat bahwa Israel juga ada di wilayah Asia, artinya Elia juga dapat disebut sebagai orang yang mengenal budaya timur. Namun ia menyampaikan perintah itu karena itu adalah perintah Tuhan.
Dalam kisah ini kita juga menemukan ada tiga perwira kerajaan Israel yang datang untuk menemui Elia. Utusan yang pertama menemui Elia dan mengatakan “hai Abdi Allah, inilah titah raja: turunlah” maka jawab Elia “jika benar aku Abdi Allah, biarlah turun api dari langit dan membakar habis engkau dan kelimapuluh anakbuahmu. Maka Api dari Allah turun dan membakar habis perwira itu dan kelima puluh orang yang bersama-sama dengan dia. Raja mengirimkan lagi lima puluh orang yang kedua dan perwira yang keduaupun mengalami nasib yang sama. Maka raja kembali mengirim perwira yang ketiga. Perwira yang ketiga dan anak buahnya tidak mengalami nasib yang sama dengan kedua perwira sebelumnya. Karena ketika perwira ke tiga dan anak buahnya menemui Elia, sang perwira memohon supaya ia dan kelima puluh anak buahnya dikasihani. Memohon supaya nyawa mereka berharga dihadapan Elia, sehingga mereka tidak dimusnahkan dengan api yang dari langit datangnya.
Apa yang membedakan sehingga kerwira ketiga tidak mati seperti perwira pertama dan kedua, karena perwira ketiga datang pada Elia yang adalah hamba Tuhan dan merendahkan diri, ia memohon kepada Elia supaya nyawa mereka mendapat belas kasihan dari Elia. Sedangkan kedua perwira yang pertama, datang dan memberikan perintahkan kepada Elia. Mereka lupa bahwa Elia adalah hamba Tuhan. Maka api yang dari Allah datang dan mengghanguskan kedua perwira itu dan kelimah puluh anak buahnya.
Dari kisah diatas dapat dilihat bahwa seorang hamba Tuhan atau seorang yang dipanggil oleh Allah adalah orang yang diutus oleh Allah. Pada mereka ada otoritas Allah. Maka kita belajar untuk menghargai mereka sebagai pribadi yang dipakai Allah untuk membimbing atau memberitahu kita apa yang Tuhan mau kita lakukan. Melalui mereka Tuhan berbicara untuk mengingatkan kita untuk selalu membangun hubungan yang baik dengan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar