Bong Chandra, pemuda yang dikenal sebagai “Motivator Termuda di Asia”. Ia berhasil menjadi seorang milyader di usia yang masih sangat muda, tentu saja hal tersebut membuat ia menjadi orang yang diidolakan dan menjadi panutan bagi pemuda yang lainnya. Namun untuk mencapai semua kesuksesan dan keberhasilan itu, ia tidak mudah meraihnya karena berbagai kesulitan yang harus dilaluinya untuk keluar sebagai seorang yang berhasil. Jika demikian apa yang menjadi kunci sukses Bong Chandra.
Bong Chandra dibesarkan dalam keluarga pengusaha. ketika masih kecil, ia seorang anak yang lemah fisik dan kurusan, dikarenakan waktu lahir ia terkena penyakit flek paru-paru. Jadi ketika kecil ia sering kejang-kejang. Hal ini membuat dia tumbuh menjadi seorang anak yang tidak percaya diri dan kurang pergaulan.
Pada tahun 1998, Bong Chandra duduk di bangku kelas 6 SD. Pada tahun ini Indonesia mengalami kerusuhan dan krisis ekonomi, hal ini menyebabkan usaha pembuatan kue dari orangtua Bong Chandra mengalami kebangkrutan. Sejak itu kehidupan Bong Chandra dan orangtuanya menjadi serba kekurangan, orangtuanya berusaha keras untuk bangkit dari kebangkrutan dengan membuat kue dan memasarkannya sendiri ke pasar-pasar. Hujan, panas, dingin atau cuaca yang sedang tidak baikpoun tidak menghentikan ayahnya yang sudah berusia 50 tahun untuk berusaha. Begitu sulitnya pada masa itu, sehingga harus berhutang kesana dan kemari, bahkan telpon dan listrikpun sering kali diputuskan karena terlambat membayarnya. Sampai suatu ketika untuk membayar telpon dan listrik, Bong Chandra dan keluarganya mencari uang receh yang ada di sudut-sudut rumah untuk dikumpulkan, hanya untuk membayar listrik dan telpon. Belum lagi penagih hutang yang menelpon dan Bong Chandra harus mengatakan bahwa orangtuanya tidak ada di rumah. Hidup pada masa itu sungguh sulit bagi Bong Chandra dan keluarganya.
Ketika di sekolahpun Bong Chandra bukan murid yang berprestasi, bahkan beberapa kali hampir tidak naik kelas khususnya pada SMA kelas 2 semester pertama. Nilai raportnya merah pada 11 mata pelajaran dari 13 mata pelajaran. Iapun pernah merasa iri pada teman-temannya yang orangtuanya bisa membelikan mereka handphone baru, bahkan mereka bisa bepergian dengan orangtuanya sedangkan Bong Chandra tidak bisa. Disinilah ia merasa sangat sedih dan ini adalah titik terendah dalam hidupnya.
Pada saat itu ada temannya yang selalu mengunjungi Bong Chandra dan mengajaknya ke gereja. Tidak tahu mengapa, akhirnya Bong Chandra putuskan untuk ke gereja. Di gereja ia menyadari bahwa selama ini ia masih mengandalkan kekuatannya sendiri. Terkadang Bong Chandra merenungkan dan bertanya, mengapa Tuhan ciptakan kesulitan? Kenapa Tuhan ciptakan masa-masa sulit? Pada akhirnya ia menemukan jawabannya, yaitu jika tidak ada masa-masa sulit, maka manusia akan mengandalkan dirinya sendiri.
Bong Chandra menyadari bahwa ketika manusia mengalami masa sulit dalam hidupnya, ketika manusia itu tidak bisa mengandalkan dirinya lagi, bahkan tidak bisa mengandalkan orangtuanya, atau orang lain di sekitarnya, maka manusia mulai mencari satu pribadi yang lebih berkuasa, yang mampu menolongnya. Inilah kunci sukses Bong Chandra. Bong menemukan satu pribadi itu dalam diri Tuhan Yesus Kristus dan mulai saat itulah paradigmanya mulai berubah. Ia menyadari bahwa manusia ini tidak ada apa-apanya, manusia tidak dapat diandalkan hanya satu pribadi yang dapat diandalkan dan dipercaya yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Ketika percaya pada Tuhan bukannya berdiam diri, namun di dalam Tuhanpun manusia harus melakukan perannya yang maksimal sehigga Tuhan yang memberikatinya. Inilah paradigma baru di dalam hidupnya ketika ia mengenal Kristus.
Karena kunci sukses Bong Chandra inilah membuat ia perlahan-lahan mulai bangkit dan yang membuat ia bangkit adalah orang-orang yang dicintainya, yaitu orangtua, adik, pasangan hidup dan lainnya. Jadi ia bangkit karena memiliki alasan yang kuat dalam dirinya yaitu keyakinan yang besar atau motivasi terbesarnya adalah bukanlah ketika kita berjuang untuk dirinya sendiri tapi berjuang untuk orang yang disayangi. Maka ia mulai berkomitmen dalam dirinya untuk membayar harga. Bong pernah bekerja serabutan, bahkan pernah gonta-ganti pekerjaan, dari jualan baju, jual parfum, event organizer, MLM apapun dilakukannya karena baginya lebih baik susah sekarang. Untung dan rugi silih berganti, namun ia tidak pernah putus asa. Ia menyadari bahwa dalam setiap jatuh ada Tuhan yang mengangkatnya lebih tinggi. Sampai ketika ia dipertemukan Tuhan dengan bisnis property. Di bisnis property inilah Bong Chandra berhasil mencapai kesuksesannya. Ia berhasil menjadi milyarder di usia mudanya dan berhasil mewujudkan impian orangtuanya untuk ke luar negeri. Saat dipuncak keberhasilannya, ia ingin orang lain berhasil juga. Karena itulah ia menjadi seorang motivator. Ia senang memotivasi orang lain supaya menemukan jati diri mereka, supaya bangun dari kejatuhan mereka.
Jadi yang menjadi kunci sukses Bong Chandra adalah pertemuan dengan pribadi yang luar biasa dan hebat yaitu Tuhan Yesus sehingga ia bisa menjadi lebih baik dari yang sebelumnya, dan bisa mengalahkan diri sendiri. Sukses adalah ketika dapat menggunakan talenta yang Tuhan berikan, sehingga bisa bermanfaat atau berguna bagi banyak orang.
Bong Chandra menyadari bahwa Tuhan sangat berperan besar dalam hidupnya. Sehingga ia menerapkan dalam filosofi hidupnya dan dalam membangun bisnis. Sebagai contoh, Mazmur 126:5 "barang siapa yang menabur dengan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Jadi apapun yang dilakukan ataupun yang ditabur dengan susah payah, tidak akan sia-sia. Waktu akan terus berjalan hingga waktu panen tiba dan disanalah semuanya akan indah. Lukas 22:6 "Yesus berkata yang terbesar diatara kamu hendaklah menjadi yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan. Di sini Bong Chandra belajar untuk rendah hati, senyum dan ramah pada semua orang.
Yang menjadi prinsip dalam menjalankan bisnisnya, yaitu:
Sumber kesaksian: Bong Chandra - Jawaban.com
Bong Chandra dibesarkan dalam keluarga pengusaha. ketika masih kecil, ia seorang anak yang lemah fisik dan kurusan, dikarenakan waktu lahir ia terkena penyakit flek paru-paru. Jadi ketika kecil ia sering kejang-kejang. Hal ini membuat dia tumbuh menjadi seorang anak yang tidak percaya diri dan kurang pergaulan.
Pada tahun 1998, Bong Chandra duduk di bangku kelas 6 SD. Pada tahun ini Indonesia mengalami kerusuhan dan krisis ekonomi, hal ini menyebabkan usaha pembuatan kue dari orangtua Bong Chandra mengalami kebangkrutan. Sejak itu kehidupan Bong Chandra dan orangtuanya menjadi serba kekurangan, orangtuanya berusaha keras untuk bangkit dari kebangkrutan dengan membuat kue dan memasarkannya sendiri ke pasar-pasar. Hujan, panas, dingin atau cuaca yang sedang tidak baikpoun tidak menghentikan ayahnya yang sudah berusia 50 tahun untuk berusaha. Begitu sulitnya pada masa itu, sehingga harus berhutang kesana dan kemari, bahkan telpon dan listrikpun sering kali diputuskan karena terlambat membayarnya. Sampai suatu ketika untuk membayar telpon dan listrik, Bong Chandra dan keluarganya mencari uang receh yang ada di sudut-sudut rumah untuk dikumpulkan, hanya untuk membayar listrik dan telpon. Belum lagi penagih hutang yang menelpon dan Bong Chandra harus mengatakan bahwa orangtuanya tidak ada di rumah. Hidup pada masa itu sungguh sulit bagi Bong Chandra dan keluarganya.
Ketika di sekolahpun Bong Chandra bukan murid yang berprestasi, bahkan beberapa kali hampir tidak naik kelas khususnya pada SMA kelas 2 semester pertama. Nilai raportnya merah pada 11 mata pelajaran dari 13 mata pelajaran. Iapun pernah merasa iri pada teman-temannya yang orangtuanya bisa membelikan mereka handphone baru, bahkan mereka bisa bepergian dengan orangtuanya sedangkan Bong Chandra tidak bisa. Disinilah ia merasa sangat sedih dan ini adalah titik terendah dalam hidupnya.
Pada saat itu ada temannya yang selalu mengunjungi Bong Chandra dan mengajaknya ke gereja. Tidak tahu mengapa, akhirnya Bong Chandra putuskan untuk ke gereja. Di gereja ia menyadari bahwa selama ini ia masih mengandalkan kekuatannya sendiri. Terkadang Bong Chandra merenungkan dan bertanya, mengapa Tuhan ciptakan kesulitan? Kenapa Tuhan ciptakan masa-masa sulit? Pada akhirnya ia menemukan jawabannya, yaitu jika tidak ada masa-masa sulit, maka manusia akan mengandalkan dirinya sendiri.
Bong Chandra menyadari bahwa ketika manusia mengalami masa sulit dalam hidupnya, ketika manusia itu tidak bisa mengandalkan dirinya lagi, bahkan tidak bisa mengandalkan orangtuanya, atau orang lain di sekitarnya, maka manusia mulai mencari satu pribadi yang lebih berkuasa, yang mampu menolongnya. Inilah kunci sukses Bong Chandra. Bong menemukan satu pribadi itu dalam diri Tuhan Yesus Kristus dan mulai saat itulah paradigmanya mulai berubah. Ia menyadari bahwa manusia ini tidak ada apa-apanya, manusia tidak dapat diandalkan hanya satu pribadi yang dapat diandalkan dan dipercaya yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Ketika percaya pada Tuhan bukannya berdiam diri, namun di dalam Tuhanpun manusia harus melakukan perannya yang maksimal sehigga Tuhan yang memberikatinya. Inilah paradigma baru di dalam hidupnya ketika ia mengenal Kristus.
Karena kunci sukses Bong Chandra inilah membuat ia perlahan-lahan mulai bangkit dan yang membuat ia bangkit adalah orang-orang yang dicintainya, yaitu orangtua, adik, pasangan hidup dan lainnya. Jadi ia bangkit karena memiliki alasan yang kuat dalam dirinya yaitu keyakinan yang besar atau motivasi terbesarnya adalah bukanlah ketika kita berjuang untuk dirinya sendiri tapi berjuang untuk orang yang disayangi. Maka ia mulai berkomitmen dalam dirinya untuk membayar harga. Bong pernah bekerja serabutan, bahkan pernah gonta-ganti pekerjaan, dari jualan baju, jual parfum, event organizer, MLM apapun dilakukannya karena baginya lebih baik susah sekarang. Untung dan rugi silih berganti, namun ia tidak pernah putus asa. Ia menyadari bahwa dalam setiap jatuh ada Tuhan yang mengangkatnya lebih tinggi. Sampai ketika ia dipertemukan Tuhan dengan bisnis property. Di bisnis property inilah Bong Chandra berhasil mencapai kesuksesannya. Ia berhasil menjadi milyarder di usia mudanya dan berhasil mewujudkan impian orangtuanya untuk ke luar negeri. Saat dipuncak keberhasilannya, ia ingin orang lain berhasil juga. Karena itulah ia menjadi seorang motivator. Ia senang memotivasi orang lain supaya menemukan jati diri mereka, supaya bangun dari kejatuhan mereka.
Jadi yang menjadi kunci sukses Bong Chandra adalah pertemuan dengan pribadi yang luar biasa dan hebat yaitu Tuhan Yesus sehingga ia bisa menjadi lebih baik dari yang sebelumnya, dan bisa mengalahkan diri sendiri. Sukses adalah ketika dapat menggunakan talenta yang Tuhan berikan, sehingga bisa bermanfaat atau berguna bagi banyak orang.
Bong Chandra menyadari bahwa Tuhan sangat berperan besar dalam hidupnya. Sehingga ia menerapkan dalam filosofi hidupnya dan dalam membangun bisnis. Sebagai contoh, Mazmur 126:5 "barang siapa yang menabur dengan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Jadi apapun yang dilakukan ataupun yang ditabur dengan susah payah, tidak akan sia-sia. Waktu akan terus berjalan hingga waktu panen tiba dan disanalah semuanya akan indah. Lukas 22:6 "Yesus berkata yang terbesar diatara kamu hendaklah menjadi yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan. Di sini Bong Chandra belajar untuk rendah hati, senyum dan ramah pada semua orang.
Yang menjadi prinsip dalam menjalankan bisnisnya, yaitu:
- Menjalankan kebenaran, dalam arti hidup tidak berkompromi dengan tawaran dosa.
- Kerjasama, dalam arti bisa berelasi dengan siapapun.
Sumber kesaksian: Bong Chandra - Jawaban.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar